Trik Jitu Persiapan Diri Mengikuti Seleksi Karyawan (part 1)

Oke, kali ini akan dibahas bagaimana cara para freshgraduate/jobseeker mempersiapkan diri mengikuti seleksi karyawan. Materi ini saya adopsi dari sebuah buku yang ditulis oleh seorang interviewer profesional, yaitu Suryono Ekotama. Saya mengambil beberapa materi yang biasa dihadapi oleh para freshgraduate setelah lulus dari kampus. Kalo ingin jelasnya kalian bisa beli buku nya ya…..(bukan promosi, saya bukan ambassadornya ko wkwk). Tapi recomended buat yang pengen full tau seluk beluk seleksi karyawan itu gimana.Nah, Biasanya para freshgraduate, termasuk saya bingung dan sering terngiang-ngiang dibenak kita what should i do setelah lulus, persiapan apa aja yang hrus disiapkan?? Ahhahaa..wajar lah.

Karna di kampus, ibarat kita sedang berada di dalam sebuah akuarium yang cantik, jernih, ikannya ramah-tamah. Sedangkan saat kita lulus/pasca kampus kita masuk ke dalam sebuah empang yang belom tentu bersih, isinya ikan apa aja, mungkin ada pemangsa ganas dll dan kita butuh prepare untuk menghadapi nya.

Okey, langsung aja ya guys..check this out.

Pertama…..
KELUAR DARI LINGKARAN SETAN PENGANGGURAN

Setelah kalian mengirimkan lamaran, apa yang dilakukan?? Oke bisa kita urai fakta yang terjadi sbb:

Tersenyum, hati berbunga-bunga membayangkan mendapatkan pekerjaan yang diimpikan, lalu berkumpul dg sesama jobseeker, memaerkan atau kadang bergosip
Lalu mencari lowongan kerja yang lainnya, dan mengirimkan lamaran kerja lainnya dengan penuh semanagt
Pulang ke rumah, mengumumkan ke orang rumah bahwa sudah mengirimkan lamaran
Chatting dg sesama jobseeker dan memberitahukan bahwa sudah mengirimkan lamaran kerja dan juga berdoa dengan giat dan bersungguh-sungguh
Nah, jika lama tidak kunjung mendapatkan panggilan maka mulai cemas, berkeluh kesah, bahkan mungkin ada yang menyalahkan takdir tuhan
Lalu keluarga dan teman mungkin akan mulai mengadili dengan mengajukan pertanyaan klise, “Sudah kerja dimana?”..oh my God…
Anda mulai depresi, lelah dan sudah malas bahkan pesimis dengan kemampuan diri untuk mulai melamar lagi.
Bagi yang mengalami pengangguran kurang dari setahun mungkin saja masih bisa bangkit dan mulai memotivasi diri lagi, namun bagi yang mengalami pengangguran yang hampir bahkan lebih dari setahun tentu akan cukup sulit.
Ironisnya, jarang sekali orang yang berusaha meningkatkan kemampuan dirinya setelah mengirimkan lamaran kerja. Hampir semua terjebak dalam lingkaran setan pengangguran.

Yang Kedua…..
JUAL DIRI ANDA SECARA BIJAKSANA

Bekerja adalah suatu fase kehidupan yang harus dilalui setiap manusia. Terlepas dari bekerja di perusahaan orang lain ataupun perusahaan sendiri. Betul tidak???
Ketika kita akan melamar kerja, tentu kita harus menjual diri kita secara amazing dong dengan memiliki beberapa persiapan sebelum akhirnya kita di wawancara dan dapat diterima sebagai karyawan.
Nah ini dia, beberapa persiapan yang dapat dilakukan setelah mengirimkan lamaran kerja. Ibarat latian buat wawancara. Persiapan ini akan meningkatkan kualitas diri kita.

  1. Berlatih tersenyum

Coba kita bayangkan, ketika kita bertemu dengan orang yang kaku, tanpa ekspresi, wajahnya jutek/sinis?? Pasti kita tidak akan merasa nyaman kan, nah begitu pula yang dirasakan oleh interviewer ketika akan mewawwancara calon karyawannya. Jadi, ekspresi wajah itu akan menentukan prestasi pula. Syaratnya gampang, berikan senyuman kepada recruiter, tatap matanya (bukan genit ya vroh), dan ramahlah pada mereka. Nah, bagi kalian yang kesulitan tersenyum atau membuat wajah kalian menarik, coba beberapa trik berikut:

  • Berdirilah di depan cermin, cobalah tersenyum. Ulangi beberapa kali sampai kalian mendapatkan senyum paling manis. Setelah itu cobalah mulai tersenyum ke orang terdekat dan teman-teman kalian
  • Manfaatkan gadget kamu, kamera/smartphone (ada pan yang gope an) yang bisa digunakan untuk merekam. Cobalah kamu rekam ekspresi wajah kamu saat berbicara dengan orang lain. Agar tidak merasa terawasi, kamu bisa rekam ala ala candid/kamera tersembunyi (bukan sebgai penjual makan berbahan kimia, kaya di tipi tipi yak
  • Latihan senyum sambil berbicara. Nah ini bagian yang sulit, kalian harus memperlihatkan senyum yang ikhlas ya..(inget ikhlas loh mba, mas)

 

2. Berlatih berjalan

Bahasa tubuh dapat dilihat salah satunya dari cara berjalan seseorang. Oke sekarang kita coba bedakan tipe seseorang dari cara berjalan

  • Tipe Pemalas
    Cara jalannya bergontai, jika menggunakan sepatu pantofel iramanya amburadul, tidak teratur, ketukan sangat lambat
  • Tipe Ambisius
    Cara berjalannya amat cepat. Cepatnya ketukan sepatunya menandakan orang tipe ini suka yang serba cepat. Kadang tipe ambisius di beri kesempatan oleh recruiter untuk mendapatkan perkerjaan, karena perusahaan menyukai pribadi yang ambisius.
  • Tipe Leader
    Cara berjalannya tidak terlalu cepat tetapi tidak terlalu lambat. Ketukan sepatu pantofelnya terasa mantap. Mereka memiliki sikap percaya diri, pikiran yang fresh dan mampu memanage dgn baik. Sebagai interviewer, tipe inilah yang di cari perusahaan, namun jumlahnya sangat sedikit di pasaran.

3. Berlatih Berbusana

Ini saya juga susah nih sobaaat, hehe..maklum bukan anak modis nih hiks hikss….
Saat wawancara, interviewer terlebih dahulu akan melihat tubuh kita, dan otomatically apa yang kita kenakan pada saat itu “berbicara” terlebih dahulu sebelum mulut kita mengucapkan kata-kata. Busana yang kita kenakan, mencerminkan bagaimana kita sebenarnya. Fakta yang terjadi saat ini:

  • Sebagian pelamar mengenakan busana yang terkesan kumuh. (maksud kumuh bukan liat harga baju, merk dll ya) Biasanya anak-anak freshgraduate, anak kosan atau orang yang sudah lama menganggur. Keadaan kemeja belum d setrika, celana kedodoran, banyak lipatan, daleman kaos dengan kemeja balapan.
  • Sebagian pelamar menggunakan busana yang terkesan mewah. Pelamar jenis ini, adalah pelamar korban mode. Baju mewah kurang cocok untuk dipakai bekerja. Bagusnya buat arisan..eh biasanya nya ya
  • Sebagian pelamar salah kostum. Memakai kostum tidak pada kondisinya, misal untuk wawancara masih ada aja orang yang memakai celana gunung yang digulung atau sepatu cats/olahraga.

Trik untuk berbusana menghadapi seleksi karyawan, cobain aja ya sobaat..

  • Coba lakuin window shopping ke pusat perbelanjaan atau toko busana yang memiliki layout yang bagus, biasanya mereka akan menempatkan baju sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Kalian bisa cari baju formal d sana, kalo mampu beli, silahkan beli. Namun, bila mahal maka amati saja modelnnya, lalu cari toko yang murah tapi dengan model baju yang hampir mirip. (ke brother land aja wkwk, tapi jangan pas mau lebaran ya beli nya, you knowlah)
  • Kunjungi toko sepatu, amati modelnya jika mahal harganya beli di pasar tradisional (beli aja cibaduyut, garut juga ada hahaa
  • Cara mengenakan busana, coba amati manekin yang biasa di pajang di toko baju (tapi ngamatinnya biasa aja ya, jangan ampe di tatap lama lama apalagi di ajak ngbrol)
  • Pilih bahan yang menyerap keringat, kadang saat wawancara grogi dan berkeringat (apalagi yang memiliki ketebalan kulit yang diatas rata-rata, biasanya cepet berkeringat)

 

4. Cara Berbicara

……………………..to be continued (biar surprise, kaya di sinetron utaran) heheee..

Salam,
AS

Basecamp, 23 06 2016

Leave a comment